Kamis, 22 Desember 2011

Asal Mula Assasin

                                                  Asal Mula Assasin 
Menurut wikipedia, Assassins (bahasa Arab: Ḥashāshīn juga Hashishin atau Hashashiyyin, Persia / Hašišiyun (UniPers)) adalah ordo/sekte dari Syiah Ismailiyah, khususnya Suriah dan Persia yang ada dari sekitar tahun 1092-1265. Merupakan ancaman militer yang kuat bagi penguasa Sunni Seljuk di wilayah Persia, kaum Syiah Ismailiyah menaklukkan dan menghuni banyak benteng pegunungan di bawah kepemimpinan seorang Persia Hassan-i Sabbah.

 

Nama 'Assassins' pada awalnya dipakai untuk menghina dan digunakan oleh musuh-musuh mereka selama abad pertengahan, kata "assassin" (pembunuh) modern berasal dari nama ini. Diawetkan dalam sumber-sumber eropa, seperti tulisan-tulisan Marco Polo, mereka digambarkan sebagai pembunuh terlatih yang bertanggung jawab atas pembunuhan tokoh-tokoh musuh secara sistematis. Istilah hashish dikonotasikan maknanya "orang buangan" atau "rakyat jelata.

Pendiri dari ordo hashashin adalah Hasan-i Sabbah seorang mukmin yang penuh gairah keyakinan ismailiyah dan dikenal luas oleh penganut syiah ismailiyah di wilayah Kairo, Suriah dan sebagian wilayah timur tengah sehingga menarik banyak orang untuk menjadi pengikutnya. Motivasi politik awalnya adalah persaingan dengan kaum muslim sunni di timur tengah tetapi dengan adanya kerusuhan di tanah suci akibat perang salib maka diapun terlibat peperangan tidak hanya dengan sesama muslim tetapi juga dengan kedatangan pasukan kristen. 
Ini kira2 gambarnya Hassan-i Sabbah

Spoiler for Hassan-i Sabbah



Hassan-i Sabbah memutuskan benteng Alamut sebagai markas utamanya dan memperluas pengaruh politiknya ke wilayah sekitarnya. 
Ini kira2 gambarnya benteng alamut jadul :

Spoiler for alamut1




Ini photo reruntuhan benteng alamut : 

Spoiler for alamut2



Dia mendirikan sebuah perkumpulan pembunuh terlatih yang mematikan dan mempunyai system hirarki. 
Susunan hirarkinya :
1. Grand Headmaster of the Order
2. Greater Propagandists (kalau di Indonesia sih Da’i)
3. Propagandists
4. Rafiqs (Sahabat)
5. Lasiqs (Penganut) adalah orang2 yang dilatih untuk menjadi pembunuh yang paling ditakuti dan juga sering dipanggil “Fida’i” (orang yang mengorbankan diri).

Meskipun “Fida’i” adalah pangkat terendah tetapi banyak waktu dan sumber daya yang dihabiskan untuk melatih mereka. Di usia yang umumnya masih muda membuat para Assassin ini mempunyai kemampuan fisik dan stamina yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya. Tetapi kekuatan fisik bukan satu2nya sifat yang diperlukan untuk menjadi seorang “Fida’i” . Untuk mencapai sasaran mereka, Assassin harus bersabar, dingin dan penuh perhitungan. 

Mereka umumnya cerdas dan banyak membaca karena mereka diharuskan untuk memiliki tidak hanya pengetahuan tentang musuh mereka, tetapi budayanya dan bahasa asli mereka. Mereka dilatih oleh masternya untuk menyamarkan diri, menyelinap masuk ke wilayah musuh dan melakukan pembunuhan bukan hanya menyerang target mereka secara langsung.

Menurut teks-teks dari Alamut, Hassan-i Sabbah suka memanggil murid-muridnya Asasiyun, yang berarti orang-orang yang setia kepada Asas, yang berarti "dasar atau pondasi" dari iman.

Note : karena keterbatasan ilmu yang saia miliki, saia hanya merangkum dan menyadur tulisan diatas dari Wikipediahttp://en.wikipedia.org/wiki/Hashshashin, ada juga penjelasan dari encyclopedia britannica bila agan2 ingin mencari lebih lanjutnya, terima kasih buat agan2 yang sudah bersedia membaca trit ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar